Resources

03 September, 2009

Seni Mengajar

Andi Rusdi*)
Guru harus mengetahui perlengkapan mereka
Guru harus mengenal siswa mereka yang sedang ajar
Selain itu, guru harus mengetahui bagaimana mengajar secara menarik

Kebanyakan guru mempunyai “kemampuan trik” sendiri dalam mengajar, akan tetapi guru yang cermat selalu mencari ide dan teknik baru untuk diterapkan di dalam kelas, Max A. Sobel dan Evan M. Maletsky (2002) mengemukakan lima seni mengajar khususnya dalam mengajar matematika:

Memulai pelajaran dengan cara yang menarik



Banyak sekali guru matematika yang menggunakan waktu pelajaran selama 40 menit dengan kegiatan: membahas tugas, memberi pelajaran baru, memberi tugas-tugas kepada siswa-siswanya, pendekatan ini rutin dilakukan setiap hari, hanya dapat dikategori sebagai tiga M, Membosankan, Membahayakan, Merusak seluruh minat siswa.

Meskipun penting untuk membahas tugas-tugas yang diberikan, tetapi seorang guru tidak perlu memulai pelajaran seperti di atas, dan seharusnya tidak menggunakan sebagaian besar waktunya di kelas untuk membahas tugas-tugas yang lalu. Lima menit pertama sering berarti sebagai sukses atau gagalnya suatu pelajaran. Dengan demikian, penting sekali untuk membahas cara-cara memulai pelajaran agar dapat menarik perhatian siswa.

Memulai dengan pertanyaan yang menantang

Sebuah pertanyaan yang menantang dapat digunakan secara cara efektif untuk memulai dan mengakhiri suatu pelajaran. Sebuah pertanyaan yang memancing diberikan, kemudian siswa-siswa diberi kesempatan menduga, mendiskusikan maupun berdebat untuk memperoleh jawabannya. Kemudian dengan dituntun oleh guru, metode yang tepat dibahas untuk menjawab pertanyaanya. Tentu saja seharusnya pertanyaan dirancang sedemikian rupa sehingga jawaban yang diperoleh dengan menggunakan materi dan metode yang sesuai dengan kurikulum dan tingkat pelajaran dan kemampuan siswanya.

Misalnya siswa-siswa kelas VII SMP yang sedangn belajar satuan decimal. Guru ingin memberikan dasar perhitungan dan juga berharap untuk memberikan penilaian terhadap bilangan yang sangat besar. Sebuah pertanyaan yang dapat dipakai untuk memulai pelajaran adalah sebagai berikut:

Saya ingin membilang sampai satu juta.
1, 2, 3, 4, 5, …
Berapa lama waktu yang diperlukan?

Beberapa siswa akan memberikan dugaannya. Setelah dugaan-dugaan diberikan dan dicatat, ingakan siswa-siswa bahwa mereka belum mempunyai cukup informasi untuk menjawab pertanyaan. Misalnya mereka belum diberi tahu berapa laju membilangnya dan apakah diselingi berhenti atau tidak. Katakan bahwa Anda akan membilang dengan laju satu bilangan perdetik dan tidak akan berhenti sebelum selesai. Kemudian beri kesempatan siswa-siswa untuk menduga lagi.

Tentu saja akan selalu ada siswa yang cerdas yang memberikan jawaban satu juta detik. Berikan pujian untuk jawaban ini, tetapi kemudian tanyaan jawaban dalam satuan waktu yang lebih dimengerti secara umum, seperti hari, minggu, bulan dan tahun. Di sini sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk menduga jawabannya sebelum mereka menghitung. Diskusi yang memanas di antara siswa-siswa adalah cara yang terbaik untuk memotivasi mereka melakukan perhitungan untuk memperoleh jawaban.

Sebuah kata perhatian harus diberikan di sini. Kadang-kadang usaha memotivasi siswa-siswa di dalam kelas tidak membuahkan hasil. Setelah diskusi berbagai dugaan yang diperlukan untuk waktu membilang satu sampai satu juta, Anda harus mengarahkan siswa-siswa untuk mencari metode perhitungan untuk mendapatkan jawaban yang benar. Jika siswa-siswa di dalam kelas tidak tertarik pada jawaban yang benar, maka akan sulit untuk melanjutkan materi pelajaran. Ini adalah alasan mengapa penting untuk membangun diskusi yang cukup sebelumnya sehingga siswa-siswa ingin sekali mencari jawabannya.

Tinggal sekarang bagaimana kita sebagai guru dapat memulai pelajaran dengan mengaitkan pelajaran tersebut dengan kehidupan siswa.

Bersambung…

*) Sekretaris MGMPM Kota Parepare
**) dikutip dari berbagai sumber
Diposting di
http://smpneg6pares.wordpress.com
http://anrusmath.wordpress.com
http://anrus-math.blogspot.com







0 comments: